Bukan Pecinta Sejati
by. Mr. Qube
Pernah suatu ketika kau bertanya padaku
Mengapa aku mencintaimu
Aku kebingungan sesaat
Menanggapi pertanyaanmu yang melesat
Lalu aku menjawab
aku mencintaimu bukan karna kecantikanmu
Bukan karna hartamu
Bukan karna keturunanmu
Bukan karna agamamu. read more
Mengapa aku mencintaimu
Aku kebingungan sesaat
Menanggapi pertanyaanmu yang melesat
Lalu aku menjawab
aku mencintaimu bukan karna kecantikanmu
Bukan karna hartamu
Bukan karna keturunanmu
Bukan karna agamamu. read more
Kaka Palewai: Kumpulan Cerpen
kumpulan goresan tangan yang menjadi karya bernilai & patut untuk di baca
1. Warung kehormatan
“Saya ingin membeli kehormatan.”
“Loh bukannya minggu lalu bapak telah membeli kehormatan di sini, apakah kehormatan yang bapak beli telah rusak, hilang atau…”
“Tidak, kehormatan yang saya beli minggu lalu di sini sangat baik, saya sangat menyenanginya. Tapi kemarin sahabat saya dari kampung datang ke rumah dan meminta kehormatan itu. Makanya sekarang saya mau beli lagi, karena kehormatan yang saya beli minggu lalu telah saya berikan pada sahabatku.
“Oh, baguslah kalau begitu. Tadinya kupikir ada masalah dengan kehormatan yang bapak beli… Bukan apanya, saya tidak ingin mengecewakan para pembeli kehormatan di warung ini. Bapak sendiri tahu, sekarang ini telah banyak warung-warung baru yang juga menjual kehormatan, jadi saya harus memastikan kalau semua pelanggan merasa puas dengan kehormatan yang saya jual, agar mereka tidak berpindah ke warung lain.” read more
“Saya ingin membeli kehormatan.”
“Loh bukannya minggu lalu bapak telah membeli kehormatan di sini, apakah kehormatan yang bapak beli telah rusak, hilang atau…”
“Tidak, kehormatan yang saya beli minggu lalu di sini sangat baik, saya sangat menyenanginya. Tapi kemarin sahabat saya dari kampung datang ke rumah dan meminta kehormatan itu. Makanya sekarang saya mau beli lagi, karena kehormatan yang saya beli minggu lalu telah saya berikan pada sahabatku.
“Oh, baguslah kalau begitu. Tadinya kupikir ada masalah dengan kehormatan yang bapak beli… Bukan apanya, saya tidak ingin mengecewakan para pembeli kehormatan di warung ini. Bapak sendiri tahu, sekarang ini telah banyak warung-warung baru yang juga menjual kehormatan, jadi saya harus memastikan kalau semua pelanggan merasa puas dengan kehormatan yang saya jual, agar mereka tidak berpindah ke warung lain.” read more
2.Stasiun Penantian
Berjalan luruslah ke surga dan jangan pernah berpikir untuk kembali…
Suhu di gurun mencapai empat puluh lima derajat. Angin bertiup hanya sesekali. Debu-debu terangkat dan menempeli kulit perempuan yang sudah basah dengan peluh. Tak ada tanda-tanda kehidupan, tapi detak jantung terus dipacu oleh detik-detik keyakinan yang deras.
Hanya bayangannya saja yang setia menemani. Dia terus berjalan, langkah-demi langkah, di antara harapan dan halusinasinya tentang surga. Perempuan itu memang akan berjalan ke surga. Dia adalah orang pertama yang akan membuka pintunya........read more
3. Maaf Buat Si Putih
Dengan roman muka yang kelihatan pucat, murung dan sedikit kaku, sore itu si Putih datang ke rumahku. Langkahnya juga sangat tidak meyakinkan, seperti orang yang sedang malu-malu. Aku memang sedang menunggunya. Sehabis magrib, aku akan bertemu dengan pak Zenal.
Sebenarnya Si Putih sedikit telat. Sesuai perjanjian, mestinya dia datang dua puluh menit yang lalu. Tapi, ini tak masalah, syukur-syukur dia bisa datang. Si putih memang sering bermasalah dengan janji… jangankan janji denganku, janji dengan dosen di kampus pun sering dilanggarnya.Tapi yang membuatku heran adalah mengapa si putih datang dengan gestur yang seperti itu. tidak biasanya dia memperlihatkan muka yang sejelek itu padaku. read more
Sebenarnya Si Putih sedikit telat. Sesuai perjanjian, mestinya dia datang dua puluh menit yang lalu. Tapi, ini tak masalah, syukur-syukur dia bisa datang. Si putih memang sering bermasalah dengan janji… jangankan janji denganku, janji dengan dosen di kampus pun sering dilanggarnya.Tapi yang membuatku heran adalah mengapa si putih datang dengan gestur yang seperti itu. tidak biasanya dia memperlihatkan muka yang sejelek itu padaku. read more
4. Doaku
Doaku #
Ya Allah ya Tuhanku
Kini hariku didera panas
Musim-musim tercemari
Angin tak sesejuk dulu
Ada yang berwudhu dengan najis
Dan anak-anak kecil mulai tak paham nasehat orang tua mereka
Ya Allah ya Tuhanku
Jauhkanlah aku dari kebanggaan yang dibalut kesombongan
Dari jalan-jalan yang disesatkan oleh ambisi
Dari ilmu pengetahuan yang digelapkan oleh kekufuran
Jauhkanlah aku dari mimpi-mimpi yang tak mungkin kurengkuh
Dari keyakinan hambar akan hari esok
Ya Allah ya Tuahanku
Lekatkanlah aku pada wangian surgaMu
Pada nama-nama yang telah mengajarkanku tentang ketegaran
Biarkan aku hanya berjalan dengan ridhaMu
Kurindu sinar fajarku dalam rengkuhan cintaMu semata
Ya Allah ya Tuhanku
Kini hariku didera panas
Musim-musim tercemari
Angin tak sesejuk dulu
Ada yang berwudhu dengan najis
Dan anak-anak kecil mulai tak paham nasehat orang tua mereka
Ya Allah ya Tuhanku
Jauhkanlah aku dari kebanggaan yang dibalut kesombongan
Dari jalan-jalan yang disesatkan oleh ambisi
Dari ilmu pengetahuan yang digelapkan oleh kekufuran
Jauhkanlah aku dari mimpi-mimpi yang tak mungkin kurengkuh
Dari keyakinan hambar akan hari esok
Ya Allah ya Tuahanku
Lekatkanlah aku pada wangian surgaMu
Pada nama-nama yang telah mengajarkanku tentang ketegaran
Biarkan aku hanya berjalan dengan ridhaMu
Kurindu sinar fajarku dalam rengkuhan cintaMu semata